Media sosial twitter jadi tempat menarik untuk membahas fenomena cabe-cabean. Menurut sejumlah pengguna, fenomena cabe-cabean sebenarnya fenomena lama. Cabe-cabean hanya istilah baru yang dulu dikenal dengan sebutan lain.
Bagi remaja yang menggunakan bahasa jawa, seperti remaja Solo misalnya istilah “Kimcil” barangkali bisa menggambarkan cabe-cabean. “Kimcil”adalah istilah untuk menggambarkan gadis belia usia 15 hingga 23 tahun yang cenderung sok imut.
“Daun muda perkotaan, biasanya berusia antara 15-23 tahun (SMA-Kuliah), bergaya trendi, suka begaol, cenderung sok imut, ceria-ceria bikin gemes, sasaran empuk cowok-cowok pinginan,” tulis kamusslang.com, seperti dikutip Sabtu (4/1/2014).
Nama “Kimcil” diambil dari plesetan alat vital perempuan yang digabungkan dengan kata cilik atau dalam bahasa indonesia berarti kecil.
Sebetul nya istilah Cabe-Cabean adalah merujuk pada gadis belia usia SMP dan SMA yang senang keluyuran di malam hari dan nongkrong di lingkungan kegiatan balap liar. Kelakukan para ‘cabe-cabean’ ini sudah membuat prihatin banyak pihak karena si gadis belia seperti memaksakan tren yang tak patut. Bahkan beberapa di antaranya dinilai melanggar moral dan norma.
Dan istilah terong-terongan di tujukan untuk remaja laki-laki yang alay dan sangat meresahkan, seperti contoh remaja Belia cowok yang suka jadi banci,Terong-terongan juga di tunjukan untuk anak remaja SMA /STM yang suka tawuran, selain itu suka pakai topi di tekuk kemudian memasang fotonya sendiri d Facebook sambil menghisap Ganja.
Istilah lain dari kata Cabe-cabean adalah (CABE) “Cewek Alay Bahan Ewxxan, atau bisa di sebut jablay jablay cilik, sebelum nya juga sempat tren istilah 3B yang punya arti untuk cowok yaitu :Behel,Boil (mobil) ,Blackberry, dan untuk perempuan istilah 3B yaitu Behel,Bonding,Blackberry,
Fenomena Cabe-cabean saat ini memang sangat memprihatinkan, bahkan di prediksi Fenomena tersebut akan meningkat 100% di tahun 2014.apakah hal tersebut di karenakan remaja jaman sekarang lebih mengutamakan Gaya hidup di atas kepentingan lain seperti sekolah dan belajar.?
Hal lain yang mempengaruhi maraknya remaja belia menjadi seorang yang kehilangan jati diri ,adalah Faktor lingkungan,tidak hanya di luar saja, pergaulan di lingkungan sekolah yang tidak baik pun bisa menjadi penyebab remaja belia sekarangi bisa menjadi seorang dengan istilah Cabe-cabean.
Selain pengaruh pergaulan, hal yang sangat penting untuk di cermati adalah pengaruh media, saat ini sinetron dan film yang menceritakan tentang kesuksesan secara instan dan dunia materialistis juga sangat berprngaruh tumbuhnya remaja belia yang menjadi Cabe/Terong
Tetapi dari semua hal tersebut peranan orang tua sangatlah penting untuk bisa mengawasi pergaulan anak-anak nya saat ini, karena ketidak dekatan anak dengan orang tua jg bisa menimbulkan anak jadi salah pergaulan,seperti keluar malam dengan baju seksi dan menimbulkan pengaruh buruk untuk perkembangan mental anak tersebut.
source : www.halolampung.net
No comments:
Post a Comment
"Good Reader" adalah reader yang memberi Komentar setelah membaca Postingan ini,
dan "Spam Reader" Lebih baik dari pada "Silince Reader"